Kondom : Love, Safe and Health
1/07/2013 08:28:00 AM
Penggunaan Kondom di Indonesia masih termasuk rendah di kalangan Masyarakat. salah satu alasan rendahnya penggunaan kondom yaitu Kondom masih di anggap tabu dan hal yang negatif di dalam kehidupan sosial bermasyarakat. ketika seseorang mendengar kondom mungkin yang terlintas adalah "free sex, ketidaksetiaan dan terkesan immoral". masalah seperti tadi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kondom yang hanya menjadi "alat pengaman" bagi sebagian orang seperti suami-istri misalnya. lantas sebenarnya apa sih itu kondom ? kondom merupakan alat kontrasepsi pria berbentuk saurng tipis yang ujungnya tertutup rapat untuk menampung sperma. pengertian yang tidak ada citra "negatif" sama sekali bagi saya pribadi mengenai pengertiannya. setiap pekerjaan pun harus mendapatkan sebuah "safety" apapun kegiatannya. oleh karena itu, masyarakat harus mengubah pendangannya tentang kondom ke arah yang lebih positif lagi. penggunaan kondom pun tidak asal dan harus diperhatikan beberapa poin di bawah ini:
1. jangan telat dipasang
2.jangan terlalu cepat dibuka
3.jangan membuka gulungan kondom sebelum digunakan
4. tidak menyisakan ruang di ujung kondom
5. hindari penggunaan pelumas ( dapat menyebabkan kondom rusak)
6. tidak menggunakan kondom yang telah dipakai ( dont re-use)
7. dan ada beberapa hal lainnya.
kondom dapat menjadi "Love , Safe and Health" tanpa mengabaikan rasa kasih sayang namun tetap aman dan sehat di dalam pengaplikasiannya. love bukan berarti sex namun sex menjadi ajang salah satu di kalangan masyarakat kita untuk menunjukkan rasa cinta mereka kepada orang orang yang mereka cintai. dengan kata lain "pengamanan" atas tingkah laku yang demikian harus tetap di jaga dengan kondom.
Bayangkan saja penduduk Indonesia 240 juta jiwa dengan presentasi tidak sampai 1 hingga 2 persen kesadaran tentang kondom. lalu bagaimana dengan masa depan bangsa ini ? kondom tidak berarti menghalalkan "free sex" namun kondom dapat menjadi "alternatif" agar kelakuan "penyakit masyarakat" tetap aman dan sehat. dari data Kemenkes 2012 dalam jangka waktu 3 bulan saja peridoe juli hingga september Masyarakat Indonesia telah terjangkit penyakit seksual khususnya HIV/AIDS sekitar 5489 kasus baru. tentu saja angka ini meningkat dari tahun tahun sebelumnya dan menjadi suatu keprihatinan tersendiri. HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh yang mana tubuh tidak dapat bertahan atas penyakit penyakit yang kemudian akan menyerang tubuh. dan kemudian kumpulan gejala gejala penyakit itu akan menjadi AIDS ( acquired Immune Deficiensy Syndrome) dari kepanjangan saja sudah dapat dijelaskan yaitu gejala kekurangan kekebalan tubuh.
presentasi faktor HIV tertinggi adalah hubungan seksual tidak aman baik heteroseksual dan homoseksual. tidak hanya itu saja terdapat beberapa faktor sepeti penggunaan NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif), suntik serta kemiskinan. untuk maslaah bungan seksual kesadaran di kalangan homoseksual mengenai pentingnya penggunaan kondom lebih tinggi dikarenakan kasus dari golongan ini pun dilaporkan 7% dari total kesleuruhan kasus yang ada. seharusnya kalangan heteroseksual yang di anggap "tidak tabu" di dalam kehidupan sosial masyarakat harus lebih sadar akan hal ini harus dapat memberikan contoh yang lebih baik lagi. walaupun HIV/AIDS seperti wabah namun orang yang sudah tertular bukan "virus" yang harus dihindari dan dikucilkan bahkan mendapatkan deskriminasi. Ingat ! Tuhan maha pengasih dan penyayang dan semua makhluk yang hidup pun akan tetap selalu memiliki kodrat kodrat sebagai manusia dan memiliki "hak dan kewajiban" yang sama seperti yang lainnya.
Orang yang tertular HIV/AIDS biasanya disebut dengan ODHA ( orang dengan HIV AIDS) dan mereka orang orang yanb butuh perhatian, kerjasama dan kasih sayang dari kita sebagai saudaranya. perlu diketahui HIV/AIDS tidak tertular melalui salaman , ciuman , berpelukan , tinggal serumah dan makan bersama. oleh karena itu , tidak ada alasan seseorang memiliki rasa "benci dan marah" terhadap mereka dengan menggunakan argumen argumen yang tidak masuk akal. dalam rangka meningkatkan kesadarn kondom pemerintah Indonesia pun ikut turut aktif di dalam memberikan pengabdian mereka terhadap kesehatan seksual masyarakat dengan mengucurkan dana kurang lebih 25 Miliiar. walaupun sebenarnya jumlah itu sendiri dirasa kurang di dalam menanggulangi dan mengedukasi masyarakat namun tetap harus dipandang dengan lapang dada dan digunakan dengan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan kita bersama. tidak hanya itu banyak sekali kegiatan yang dilakukan di dalam memberikan "edukasi , layanan serta pengabdian" untuk permasalahan Kondom dan penyakit seksual HIV/AIDS salah satunya seperti "Pekan Kondom Nasional" yang dilakukan oleh komisi penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) yang mana untuk keenam kalinya. diharapkan Kondom dapat menjadi alat yang memberikan manfaat kepada rakyat serta demi masa depan bangsa yang lebih baik lagi.
Di Indonesia, Enpidemi HIV/AIDS sendiri dapat mengancam 12-19 juta orang yang rawan terkena HIV dan sekitar 90.000 - 130.000 orang sudah tertular HIV (data kemenkes 2004). data tersebut sendiri sudah 8 tahun yang lalu dan apa yang telah kita lakukan untuk tidak menjadi bagian dari ancaman tersebut ? sudah dilakukan atau hanya di acuhkan begitu saja ? hanya anda yang dapat menjawab tentang kesehatan seksual anda. DARI ANDA UNTUK ANDA !
1 comments
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.org
jangan lupa komentarnya guys