DOLLAR : MENGAPA ENGKAU BEGITU SUCI DI NEGARA INI ?

10/24/2015 08:14:00 AM

Sebelumnya saya tidak terlalu peduli terkait persoalan mata uang dikarenakan intensitas untuk bepergian ke luar negeri sangat minim hanya sebatas negara tetangga maupun belum ada aktivitas investasi sebelumnya. Namun, pada akhirnya saya pun mendapat mandat untuk mewakili Indonesia di salah satu ajang international summit di Russia. Disini, saya tahu apa saja yang harus dipersiapkan termasuk mata uang dollar nah disini saya tidak akan membahas terkait nilai tukar dsb hanya membahas terkait “budaya dollar di negara kita”. Back to case, Saya pun mendapatkan sejumlah dollar dari kedua orang tua sebagai “uang jaga jaga” begitulah biasanya orang tua menyebutnya. Suatu hari, saya pun berniat menukar uang dollar ke mata uang Rubel namun dikarenakan rubel kurang popular jadi agak sulit untuk mendapatkannya lalu saya pun berniat menukarkan ke dollar hongkong untuk keperluan transit atau sekedar jalan jalan di saat transit. Lalu saya pergi ke salah satu money changer di pusat perbelanjaan paling terkenal di Surabaya. sampailah saya disana kemudian terjadilah percakapan sebagai berikut :
Saya : maaf mba, saya mau menukar uang dollar ke dollar hongkong ?
Petugas : bentar, mana duit dollarnya ?
Saya : ini mba *sambal memberikan uangnya”
Petugas : ini mah susah laku mas udah kena tinta sedikit terus agak kelipat ya ujungnya. gini mas, sebenarnya bisa mas tp nanti bukan kelas 1 jadinya bakal jadi kelas 2 dengan nilai tukarnya lebih rendah, masnya mau ?
Saya : (sedikit kaget), laaah kok bisa mba ? bukannya Cuma sedikit yak ok bisa gak laku
Petugas : kami ini money changer jadi harus memberikan yang terbaik bagi pelanggan kami. 
Saya  : ini hanya berlaku disini atau semua sistem di negara ini mba ?
Petugas : hampir semua tempat money changer maupun perbankan dan etc menggunakan sistem seperti ini kok mas.
Saya : saya jadi bingung, bukannya mata uang ini sebagai alat penukaran dan akan selalu berputar kan ya ? nanti juga akan sedikit lecek pada akhirnya. Ya kali mba dijaga dipeluk dan selalu disimpang di tempat terbaik.
Petugas : ini Indonesia mas, dimana dimana uang dollar gak bole kelipet, kecoret dan harus bagus.
Saya : (bingung sendiri), mba saya mau tanya kenapa uang kita Rupiah dilipat, dicoret2 dan diremes juga masih bisa digunakan ya ?
Petugas : (diam tanpa menjawab)
Saya : yasudah mba saya tidak jadi tukar kalo ribet begini (mengambil uang lalu pergi)



Keesokan harinya saya ke salah satu bank dan mencoba untuk menukar uang dollar juga. Dan ternyata hasil yang didapatkan “hampir sama” lalu saya pun memutuskan membawa dollar dan akan menukarkan di hongkong atau di Russia saja. Selang beberapa hari, saya pun berangkat ke Russia via transit Hongkong. Ketika melihat money changer di hongkong saya berniat menukar sedikit dollar saja. Lalu apa yang saya dapatkan ? tanpa bertanya apa apa uang saya masukkan lalu mereka hanya mengecek asli atau palsu dan proses pun selesai tanpa memperdulikan ada tintanya sedikit dan yang lain sebagainya. Sama halnya ketika saya berada di Russia tinggal dimasukkan kedalam kotak lalu petugasnya menghitung menggunakan mesin berapa yang harus dikonversi ke dalam rubel lalu proses pun selesai tanpa adanya protes, percakapan yang tidak penting dan cepat. ITS TOTTALY DIFFERENT ! 
Lalu saya pun berfikir, mengapa dollar layaknya “mata uang malaikat” di negara kita ? dari mana budaya seperti ini muncul ? apa yang sedang terjadi di negara kita ? . apa ini hanya terjadi di Indonesia atau negara lainnya juga ? dikarenakan hongkong dan russia tidak menganut sistem ini. beragam pertanyaan pun muncul tanpa saya sendiri tahu jawabannya. 

Sedikit saran bagi pembaca jika anda memiliki uang dollar yang ada :
1.    Coretan sedikit/tintanya sedikit
2.    Kelipet sedikit/misalnya di ujungnya
3.    Ataupun kasus yang lebih parah semisal kelipet dua, coretan/tinta agak banyak
Ada beberapa altenatif :
1.    Dirapikan dulu semisalnya kelipet bisa masukkan dalam buku agar kelihatan lebih rapi baru ditukar.
2.    Tukar saja di luar negeri (lebih mudah)
3.    Jika tetap ingin menukar dalam negeri, tukar saja namun konsekuensi dengan nilai tukar yang lebih rendah dari pasaran
4.    Jika money changer ataupun perbankan menolak uang dollar anda, anda masih bisa mencari pihak ketiga yang menerima uang dollar namun dengan nilai tukar yang jauh dr harga pasaran. Seperti cerita teman saya yang menukar dollar dengan keadaan yang sudah rusak (namun tidak terlalu parah) dengan harga 7000 – 8000 rupiah/dollarnya.  (Tidak direkomendasikan)

Saya hanya berfikir sejenak setelah pengalaman ini, bagaimana tanah airku bisa menjadi macan asean jika mata uang rupiah saja tidak ada harganya di mata masyarakatnya hanya selembar kertas yang dapat diremes, dicoret maupun dilipat beda halnya perlakuan terhadap mata uang dollar ? begitu rendahkan rupiah sebagai identitas negara  ?

INDONESIA ADALAH BANGSA YANG BESAR DAN YAKINLAH KITA AKAN MELESAT MAJU

OPTIMIS ADALAH HARGA MATI !!!

You Might Also Like

0 comments

jangan lupa komentarnya guys

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe